Hope Song

I want somebody to share, Share the rest of my life
Share my innermost thoughts, Know my intimate details
Someone who'll stand by my side, And give me support
And in return She'll get my support
She will listen to me When I want to speak About the world we live in
And life in general
Though my views may be wrong, They may even be perverted
She'll hear me out And won't easily be converted
To my way of thinking, In fact she'll often disagree
But at the end of it all, She will understand me

I want somebody who cares For me passionately
With every thought With every breath
Someone who'll help me see things In a different light
All the things I detest I will almost like
I don't want to be tied To anyone's strings
I'm carefully trying to steer clear of Those things
But when I'm asleep I want somebody
Who will put their arms around me And kiss me tenderly
Though things like this Make me sick
In a case like this I'll get away with it
And in a place like this I'll get away with it
(Somebody - Depeche Mode)

hmm.. too much asking ha? mungkin rata2 semua org jg punya keinginan yg sama seperti di lagu ini, and maybe I'm one of them since I knew this song 10 years ago (tentu saja, subjek 'she'-nya di ganti jd 'he' ya hehehe). Gw jd penasaran, yg nyiptain lagu ini kira2 udah ketemu belum ya dgn 'seseorang' yg sgt dia harapkan itu? klo-pun udah, apakah dia udah merasa cukup dan berakhir hidup bahagia dengan 'she' di lagu itu? Don't know yet.
Dulu (atau smp skrg?) gw emang membayangkan utk bisa bertemu dgn seseorang yg bisa mengerti, memahami, menerima, dan mau mendengarkan gw. Tp klo di pikir2 apakah gw udah jd 'somebody' itu utk org lain? knp gw terlalu bnyk meminta jika gw sendiri blm merasa bisa spt itu. Dan rasanya ini sudah waktunya gw melangkah ke tahap belajar utk menjadi lebih dewasa, yaitu tahap 'memberi tanpa berharap balik'. Bukan lagi seorang teenager yg terus2an meminta ini itu kepada seseorang yg di harapkan.
Anehnya saat gw udah mulai belajar utk melangkah ke tahap ini, knp gw malah jadi takut utk menerima ya, krn gw merasa klo gw sudah menerima suatu affection dr org lain, yg ada gw malah ingin meminta lebih dan lebih lagi, tanpa merasa puas dgn hal itu (yeah, the taste of love is the more you get the more you want, it all make sense, when you near it all make sense -Sense, Lightning seeds-). Makanya bnyk org yg berusaha denial dgn perasaan2 spt itu, drpd saat sudah berharap lebih trus kecewa klo ga mendapatkan yg di harapkannya. Org2 spt itu mungkin terlalu menjaga perasaannya sendiri (ok, gw sendiripun jg begini). That's why skrg gw lebih prefer utk memberi saja dgn tulus, berusaha mengerti org lain, dan lebih mau utk mendengarkan. like this one of my favorite quote:
If there's any kind of magic in this world it must be in the attempt of understanding someone sharing something. I know, it's almost impossible to succeed but who cares really? The answer must be in the attempt. -Before  Sunrise-
Betul sekali, kita cuma bisa berusaha. Dan gw akuin itu ga mudah, apalagi utk seorang -pasif dan selfish- seperti gw yg selama ini lebih bnyk menerima daripada memberi, tentu bukan suatu hal yg mudah. Bahkan gw ga punya cukup clue dalam memberikan sesuatu itu, krn gw ga tau apakah seorang -aku- ini di butuhkan dia atau tidak. Jadi selain memberi dengan ikhlas, gw pun harus berusaha menghilangkan pikiran2 buruk yang berpikir apakah apa yg aku beri itu akan sia2, atau mengganggunya?, lalu apakah aku yg ga bisa apa2 ini bisa berguna utknya?, yah dan pertanyaan2 ga penting lainnya yg suka hinggap di kepala ini. (abis reality memang selalu bites bukan? krn itu aku ingin bersiap2 dgn suatu kenyataan pahit ataupun lucu ntnya)
aah.. rasanya memang tidak seharusnya di bicarakan disini, klo mau memberi ya memberi aja, di sebut2 gini berarti udah ga ikhlas lagi dong (hhh.. tidak bermaksud begitu).

Hmm mungkin bagian dari lagu itu yg paling gw setuju tuh yg ini kali ya..
"Though things like this Make me sick, In a case like this I'll get away with it.."