Blogger yang ekspresif

Bagi seorang blogger, rasanya ga tahan klo ga menuangkan perasaannya pada sebuah tulisan. Entah saat perasaannya sedang senang, sedih, marah, apalagi klo sedang jatuh cinta nor patah hati. Wah kedua terakhir itu kyanya dua hal yg paling bikin kita jadi kreatif deh hehe..
Gunanya blog sekarang ini bisa menggantikan fungsi buku diary loh, yg klo jaman dulu buku diary itu sangaaat rahasiaaa sekali -sampai pake ada kuncinya biar orang lain ga baca-, eeh skrg malah berharap curahan hatinya diblog bisa di baca orang lain, dan lebih bagus lagi klo ada yang mau kasih komen.. bahkan jika membicarakan seseorang pada tulisannya, si penulis malah berharaaap bgt orang yang di omongin itu baca tulisannya dan pingin tau bagaimana tanggapannya..
wuih kyanya makin kesini orang2 makin ekspresif ya, ga perlu lagi malu2 nulis2 perasaan cintanya atau gengsi takut ketahuan klo lagi patah hati, malah klo bisa semua orang tau bagaimana perasaan dia saat ini sedalam2nya..

Sebenarnya ga ada yang salah dari mengeluarkan uneg2 kita pada blog, apalagi klo orang yang sangat kreatif menulis dan pintar dalam mengukir aksara, kita yang membacanya pasti ikut menikmati apa yang sedang dia rasakan dan ikut terinspirasi dengan tulisan2nya.
Nah, sayangnya kadang blog2 yg terlalu ekspresif, misalnya menuangkan perasaan cintanya, cemburunya, kemarahannya, etc, kepada seseorang yang khusus atau special, jikalau suatu hari mereka putus dan tulisan itu yang seharusnya sudah menjadi sejarah, bisa2 tetap bisa menjadi masalah pada seseorang specialnya di masa sekarang.
Banyak loh kejadian pasangan ribut hanya karena cemburu dengan kisah masa lalunya yg terukir pada sebuah tulisan di blog, hayoo ngaku siapa yaa yg pernah ngalamin *lirik kanan kiri* hihihi..
Syukur2 klo seseorang yg kita bicarakan di blog itu akhirnya benar2 menjadi pasangan hidup kita, kan lumayan klo di kumpulin bisa di jadiin buku trus di jual, laku, dapat duit deeh.. *loh* hehe komersil amat pikirannya.. ya ga harus di jual sih, tapi bisa jd pengingat kita utk dijadikan kenang2an, bagaimana awal perkenalan kita, awal2 jatuh cintanya, kencan pertamanya kemana, lalu akhirnya memutuskan untuk menikah sampai punya anak-cucu di kemudian hari.. bikin blog yang di sertai tanda bukti foto utk melengkapi kronologis cerita itu lebih bagus lagi, jadi pas udah tua nanti mau bernostalgia mengenang2 masa mudanya yang ceria dan menyenangkan (lah kesannya klo udah tua ga ceria dan menyenangkan lagi?) bersama pasangan hidup kita yang sangat kita cintai, mungkin bisa bikin kita terharu klo ternyata banyak hal yang sudah kita lalui bersama-sama..
Klo aku pinginnya sih, suami juga ikut menulis perasaannya pada blog, ga harus tentang perasaan sih, ya mungkin cerita apa gituuh biar tau apa yang sedang dia alamin sehari2 saat kita ga lagi sama2..
kadang aku iri melihat teman yang masih pacaran saja, pacarnya mengungkapkan perasaan cinta nya yang sangat dalam ke temanku itu pada tulisan2 di blog, yg berarti dia tidak malu dan gengsi menunjukkan klo dia cinta banget sm cewenya (tapi yah itu td, mudah2an sih mereka jgn smp putus ya, kan tengsin jg klo dah dalem cintanya eeh putus :p ).
Yah tapi setiap orang kan punya kepribadian yang unik, yang punya cara berbeda2 dalam mengungkapkan perasaannya, ga harus lewat tulisan ataupun lisan, kan bisa lewat perbuatannya sehari2 *begitu paling pembelaan mas feri klo di paksa nulis perasaan cintanya hihihi..

Contoh blogger yang pernah menuliskan kisah cintanya pada sebuah blog -mungkin dah pada tau dan ga bermaksud promosiin dia, kenal jg engga- tuh si radityadika, dari blog bisa jadi buku bahkan sampai dibuatin filmnya (padahal menurutku kisahnya biasa2 aja kok). Kenyataannya saat ini, si cewe yg di ceritakan dia itu udah jadi mantan juga. Sayang banget kan.. eh ga kapok sampai situ, kisah cinta dia pada cewe2 selanjutnya jg ada yg di ceritakan lagi plus foto2nya.. Wah gimana perasaan cewe yg jadi istri dia nanti ya.. *whatever, itu urusan dia siih

Yah anyway, untuk teman2ku yang senang nge-blog, keep posting yaa.. biar ada bacaan klo aku lg ga ada kerjaan hehe.. kan lebih enak baca tulisan teman yg kita kenal daripada orang lain, sekalian bisa tau kabar terakhir dari kalian gitu loh ;). So, see yaah..


Rezeki yang barokah itu..

Hari ini seperti biasa, ada pengajian rutin di mushola kantor tiap hari Jum'at. Meskipun datangnya telat karena makan siang dulu, lumayanlah sedikit dapat pencerahan tentang 'Rezeki di tangan Allah SWT', tema pengajian hari ini. Yang di omongin Ibu guru ngajinya, pas banget dengan pengalaman yang baru aku dan suami alamin, bahwa yang namanya rezeki itu datangnya dari Allah SWT dan kalau kita sudah yakin, insya Allah tidak perlu takut kehilangan atau kekurangan.
Karena kejadiannya baru kita alami, aku ingin bercerita sedikit akan hal itu, mudah2an bukan bermaksud riya atau sombong ya..
Jadi gini ceritanya, beberapa bulan yang lalu aku dan mas feri lagi bingung dengan biaya lahiran nanti kira2 bagaimana ya, karena ini anak pertama pinginnya melahirkan di tempat yang aku bisa merasa nyaman, dan aku udah sreg dengan RS yang letaknya tidak jauh dari rumah, selain tempatnya bersih, sm dokternya jg aku dah cocok. Sbnrnya banyak teman2 yang punya pengalaman melahirkan di klinik dengan biaya muraah sekali, bahkan klo normal ada yg biayanya cm di bawah 2 juta, itu udah semua2nya.. waw.. di bandingkan dengan tarif paket melahirkan di rumah sakit tempat aku konsultasi dokter kandungan selama ini, jauuuuh bangeeet.. apalagi tarif melahirkan cesar.. duh lebih dari dua kali lipat harga melahirkan normal, makanya insya Allah nanti aku melahirkan normal aja ya.. mudah2an.. amiin..
Nah, seiring berjalannya waktu, sembari berdoa dan memikirkannya, tiba2 kita malah kepikiran untuk beli rumah. Nah loh nyambung ga tuh? hehe sbnrnya2 ya nyambung2 aja sih, kita kepikiran pingin punya rumah sendiri yang mantap klo dah punya baby, biar gimana tempat tinggal kita sekarang ini kan punya Bapaknya mas feri, meskipun beliau sbnrnya ga masalah kalau kita mau tinggal seterusnya disitu, tapi tetap kita putuskan utk bisa beli rumah sendiri. Setelah hunting sana-sini, akhirnya dapat juga rumah yg sreg di Depok. Alhamdulillah dapat rumah dengan tanah luas dengan harga yg masih terjangkau. Dengan segala usaha memenuhi pembayaran surat dan biaya2 administrasi pembelian rumah, akhirnya akad kredit rumah bisa terlaksana pada tanggal 8 Februari 2011 di salah satu Bank BUMN terbesar di indonesia.
Loh, tadi bingung dengan bagaimana cara mendapatkan uang utk biaya melahirkan, knp malah jadi beli rumah? bingung kan? aku jg bingung klo di pikir2 hehe.. sebenarnya itu dia inti pembicaraan kita selama ini (emang apa intinya? focus pleasee.. ).
Ok, after that, kita rajin berdoa lagi, semoga dapat rejeki buat lahiran anak dalam beberapa bulan ke depan ini, klo diitung2 masih ada sekitar 4 bulan utk nabung..
Lalu suatu hari aku mendapat kabar baik dari mas feri. Dalam hal ini aku akui, karena sepertinya yang akhlaknya lebih bagus dan kerjanya lebih giat adalah mas feri, jadi rejekinyaa mas feri -Alhamdulillah- lebih banyak dari aku. Adaa aja rejeki yang mas feri dapat, tiba2 dapat bonus dari kantor lah, dapat uang arisan di kantor lah, di tambah gajinya yang naik di banding tahun lalu.. Aku ikut bersyukur dengan rezeki yang didapat mas feri, buru2 kita tabung semua uang yg mas feri dapat itu... dan Alhamdulillah lagi, rezeki mas feri itu lebih dari cukup utk biaya melahirkan nanti, apalagi klo lahirannya normal, wah bisa buat kebutuhan yang lain nanti..
Guru ngaji pun mengingatkan pada
firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam qur’an surat ath-tholaq ayat ke 2-3:
...وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَيَحْتَسِبُ…
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka,,” (At-Thalaq: 2-3)
.
Syukur Alhamdulillah ya.. senangnya doa kita di kabulkan. Eit tapi tunggu dulu, ibu itu pun menambahkan satu hal yang lebih penting lagi, bahwa rezeki yang kita dapat itu belum bisa dibilang rezeki yang barokah jika manfaatnya hanya di rasakan sendiri. Jadi gimana tuh? aku pun bertanya pada ibu guru ngaji (knp ga bilang ustadzah aja sih? hihi), klo misalnya kita punya tabungan utk melahirkan, lalu salah satu orang tua kita membutuhkan uang untuk kebutuhan tertier, misalnya butuh biaya buat perpanjang STNK mobil bagaimana? which is, kebutuhan itu bukan suatu hal mendesak seperti utk makan atau biaya utk kesembuhan penyakit, dsb. Ibu itu pun menjelaskan klo hal itu kembali ke pilihan kita lagi  apakah mau  ikhlas berbuat baik kepada orang tua, meskipun menurut kita ga penting, bisa jd penting buatnya. Klo pilihan kita jatuh utk mengalah dan mau membantu, maka saat memberi kita boleh bilang kalau uang itu sebenarnya utk biaya melahirkan, dengan  begitu bisa jd bahan pertimbangan orang tua apakah tetap menerima atau tidak. Tapi tetap dari awal kita harus niat ikhlas untuk membantu. Insya Allah nanti akan ada lagi rezeki buat lahiran..
Rezeki yang barokah itu pun bukan hanya berupa materi saja, tp bisa berbentuk ilmu, kesehatan, kebahagia-an, dsbnya. Utk ilmu, misalnya kita bisa mengaji, alangkah baiknya jika kita bisa mengajarkan ngaji ke orang lain, begitu juga dengan kesehatan, alangkah baiknya jika kita sehat dan kuat bisa membantu orang lain dengan bekerja meringankan beban orang lain. dan banyak lagi contohnya yang bisa kita terapkan sendiri dalam hidup sehari-hari. Insya Allah rezeki kita semua barokah ya.. amiin.
Terakhir ada hal yang aku tanyakan lagi, meskipun sedikit tidak nyambung, aku hanya ingin memastikan saja satu hal ini. aku bertanya, apakah seorang suami itu harus lebih condong ke orang tua di banding istri dan anaknya? dan jawabannya adalah 'YA'. Aku-pun tidak terlalu terkejut mendengar hal itu karena sebelumnya yang aku dgr dari guru2 ngaji yang lain (termasuk mamah dede yg ada di tipi) memang begitu. Dalam islam mengajarkan bahwa seorang suami memang harus lebih ke orang tua -terutama ibu-, sedangkan seorang istri harus lebih ke suami di banding orang tuanya. Tapi suami ga harus fokus ke mertua, melainkan hanya berbuat baik saja.
*Sekedar mengingatkan diri sendiri, dan beberapa orang yang suka salah kaprah akan hal ini.

Fiuh, Alhamdulillah hari ini dapat renungan yang bagus lagi.. tiap minggu kita emang senang dengar pengajian yang menyangkut masalah keluarga atau rumah tangga karena sebagai orang awam tentunya kita butuh pengetahuan yang lebih banyak lagi bukan?

Anw, semoga tulisan ini bisa bermanfaat buat banyak orang ya.. do not hesitate to correct me if i'm wrong (jieh sok inggris hehe).

waiting..

Jam sudah menunjukan pukul 20.56 WIB, dan aku masih menunggu di jemput mas ferih yg lagi lembur kerja.. Disabar2in nunggu di sebuah resto yg berawalan dari huruf S, di akhiri dgn huruf A. Sbnrnya dah sering bgt kapok makan di resto ini krn pelayanannya yg hhh.. Gitulah.. Tp kok kesini lagi kesini lagi, kya ga ada pilihan lain *sebel.masalahnya si dede dalam perutku sepertinya lagi rewel dr td pagi, ga bisa diem kya aku klo lg cari perhatian mas feri yg lagi asik main game komputer dgn guling2an di tempat tidur hihihi.. Bawaannya jd ga mood dan perasaan perut agak bergejolak ginih, eneg tp laper, laper tp eneg.. Anehlah pokoknya.. Klo si dede ga bisa diem ginih, senengnya sih di elus2 tp eh pas di cuekin lg langsung grusak grusuk *oh my, just like me hehe.. Duh mas ferii cepetan doong.. Aku capee.. Mau cepet tidur2an di kasur nyaman kitaaah.. *keluhan wanita hamil yg mulai pegel2 semua badannya terutama punggung :p

BabyCenter | Homepage - Pregnancy, Baby, Toddler, Kids

http://www.babycenter.com/
Untuk para ibu atau calon ibu, ada link menarik yang bisa di baca2 utk pengetahuan kita.. semoga bermanfaat ;)

link yg lain, versi bahasa indonesia bisa ke sini http://www.ayahbunda.co.id