Aku bahagia. Bahagia dengan kepercayaan yang di berikan oleh org2 terdekatku.
Seperti bos-ku yang selalu mempercayakan segala hal kepadaku, baik yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun kebutuhan personalnya (bukan personal pake tanda kutip loh hehe). Lalu mba’ Yun, tmn satu ruanganku yang sudah seperti sahabat sekaligus kakak perempuanku di ktr, ia mempercayakan kunci lacinya yang berisi banyak dokumen rahasia dan ‘brankas’ kecil yang berisi uang tidak sedikit kepadaku. Dimana sewaktu2 klo mba yun tidak masuk, aku bisa membantunya utk membereskan pekerjaannya. Begitupun sebaliknya, aku jg mempercayakan kunci laciku padanya. Selain itu, tmn ktr-ku si Ran juga selalu mempercayakan i-phone atau BB-nya utk aku mainkan klo sedang tidak ada kerjaan, malah aku sering membuka2 facebook, foto2 pribadi dan jg imel dia yang ada di hpnya. Padahal bukanya di depan orgnya sendiri, dan dia tidak masalah. (Hehe.. iseng bener liat2 privasi org). Trus masih di ktr, ada OB baru yg jg baik dan jujur, bekerja dgn ikhlas, (bukan mau disuruh karena di kasih tips), kami-pun mempercayakan uang ratusan juta utk dia ambil dr Bank ataupun utk di setor ke Bank.
Di kost, aku bisa mempercayakan kamarku pada sahabatku Meli utk main ke dalam, meskipun aku tinggal2 saat aku sedang mandi atau bahkan saat aku sedang pergi. (karena ga sm semua teman loh aku bisa mempercayakan ruang pribadi-ku ini, apalagi smp di tinggal pergi). Orang tua-ku jg dari dulu sudah mempercayakan aku untuk tinggal di kost2an dan yakin klo aku tidak akan berbuat hal yang aneh2 meskipun bebas tidak ada yang mengawasi.
Ah sudahlah, bukankah km sendiri yang mengajarkan klo kita hrs lebih ikhlas terhadap segala sesuatu, ikhlas dan pasrah pada Allah SWT yang Mengatur ini semua. Ya kan?
Aku jadi ingat film seri jepang ‘Rindu-rindu Aisawa’ yang 13 tahun lalu pernah aku tonton di salah satu televisi swasta Indonesia. Di dalam film itu, ada org yang berkata kepada Aisawa supaya jgn terlalu mudah percaya pada org lain, krn dunia ini kejam, selalu memanfaatkan org yang lemah, lalu org itu tidak mau jika Aisawa terlalu percaya padanya. Tetapi di balik itu, ternyata diam2 justru dia yg selalu melindungi Aisawa. Dan org yg selalu Aisawa percaya selama ini, malah yang jahat dan memanfaatkan kelemahan Aisawa yang begitu polos mempercayainya.
Memang sebenarnya segala aspek dalam kehidupan ini (tsah bahasanya) bisa kondusif karena adanya kepercayaan satu sama lain. Mau itu untuk urusan percintaan, terutama dalam rumah tangga, urusan bisnis apalagi. Segala macam jual beli, kerjasama, pekerjaan, pertemanan, persahabatan, dsb, semua membutuhkan rasa percaya terlebih dahulu, baru bisa berjalan lancar. Cuma mungkin memberikan kepercayaan kepada org lain itu agak2 gambling, karena kasus seperti cerita Aisawa di atas itu sudah sangat sering terjadi, yaitu salah memberikan kepercayaan.
Karena itu, memang pada akhirnya prasangka baik kita kembali kita serahkan kepada Allah SWT. Klo memang ternyata kita salah dalam memberikan kepercayaan pada org lain, berarti kita harus belajar dari situ utk bisa bersikap lebih hati2 dan jangan terlalu lengah. Sebaliknya jika prasangka baik kita terbukti, berarti doa kita dikabulkan. Doa yang selalu berharap utk di pertemukan dgn org2 baik dan bisa di percaya.. Alhamdulillah ^_^.
Wallahu alam bishawab..
(sambungan dari blog-ku yg ini :p )